7+ Dialog Panjang Asking and Giving Opinion 10-20 Kalimat
Dialog 2 Orang Panjang Asking and Giving Opinion Beserta Artinya by don-english
Ingin Lancar dalam Percakapan Bahasa Inggris? Yuk, Pelajari Asking and Giving Opinion!
Kemampuan untuk meminta dan memberikan pendapat (asking and giving opinion) dalam bahasa Inggris adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh siswa SMP dan SMA. Dialog panjang asking and giving opinion tidak hanya melatih kemampuan berbicara tetapi juga membantu membangun kepercayaan diri saat berdiskusi dalam situasi formal maupun informal.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan contoh dialog panjang yang bisa menjadi referensi saat latihan berbicara. Sebelum masuk ke contoh-contohnya, mari pahami terlebih dahulu konsep dan pentingnya asking and giving opinion dalam percakapan sehari-hari.
Mengenal Apa Itu Asking Opinion dan Giving Opinion
Asking Opinion adalah frasa dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk meminta pendapat, gagasan, atau opini seseorang tentang suatu hal. Frasa ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, baik formal maupun informal.
Contoh frasa asking opinion:
- What do you think about...?
- How do you feel about...?
Giving Opinion, di sisi lain, adalah frasa yang digunakan untuk menyampaikan pendapat atau gagasan kepada orang lain. Penggunaan giving opinion membantu menyatakan pandangan pribadi dengan sopan dan jelas.
Contoh frasa giving opinion:
- I think...
- In my opinion...
Selain itu, percakapan asking and giving opinion sering diikuti oleh respon persetujuan (agreement) dan penolakan (disagreement). Berikut contoh respon tersebut:
- Agreement: I agree with you, That’s a good point.
- Disagreement: I’m not sure about that, I see it differently.
Memahami ketiga elemen ini—asking, giving, dan responding—adalah langkah penting untuk membangun dialog panjang yang efektif dan menarik.
Dialog 1: Belajar di Rumah
Dialog 2: Tentang Liburan
B : Ok2, by the way, don't you think if we spend our holiday together is good ?
C : Wow, that's great idea. I agree with you.
A : I think so. But, Where will we spend our holiday ? and when ?
B : Do you have idea ? recommended place for us ?
C : I have. I think we can go to Batu, Malang. There are many places to visit.
D : Wow, Are you planning to spend holiday together in Batu ?
A : Yes, Mrs.Dina. Do you have any suggestion for us ?
D : I agree to go to Batu. You can rent lodging so you can enjoy many tourist attractions
B : I'm with you Mrs. We can spend holiday there about 2 or 3 days so we can satisfied.
C : Ok, next week we will go to Batu, Malang. Right now, we have to determine our destination there and at the same time our vacation schedule there
D : If you want me to give another suggestion for you holiday, ask me !
A : Ok, Mrs. Thank you.
B : Mrs.Dina's lesson is just over. We must finish this task immediately so that our minds will be calm later
C : Ok, we must hurry to finish it. Holiday I'm coming.
A,B : Yeah
Dialog 3: Tentang Pekerjaan dan Karir
Mary: Sure, what's up?
John: I'm thinking of applying for a new job, but I'm not sure if it's the right move for me. I've been with my current company for a few years now, and I'm comfortable with my role, but I feel like I'm not growing as much as I could.
Mary: That's understandable. What's the job you're looking at?
John: It's a similar role, but with a different company. They have a reputation for being more innovative and dynamic, which is what I'm looking for.
Mary: Have you done any research on the company culture and work environment?
John: Yeah, I've read some reviews online and talked to a few people who work there. They seem to have a good work-life balance and encourage creativity.
Mary: Well, it sounds like a good opportunity, but you should also consider the potential downsides. For example, you might have to work longer hours or deal with a more demanding boss.
John: That's a good point. I also worry that I might not fit in with the team or the company culture.
Mary: Have you considered reaching out to anyone who works there to get a better sense of the work environment?
John: I haven't yet, but that's a good idea. I'm just hesitant to put myself out there and risk rejection.
Mary: It's normal to feel that way, but sometimes you have to take a leap of faith to achieve your goals. Plus, getting rejected is not the end of the world. It just means you're one step closer to finding the right fit.
John: Thanks, Mary. You've given me a lot to think about.
Mary: Of course. Ultimately, the decision is yours, but it's always good to get different perspectives before making a big move like this.
John: I appreciate your input. I'll let you know what I decide.
Dialog 4:"Dampak Musik Terhadap Kesehatan Mental"
B: Absolutely! Music is like therapy for the soul. It has this unique ability to evoke emotions and provide an escape when life gets overwhelming.
A: I couldn't agree more. Do you think certain genres have a more significant impact?
B: Well, it varies for everyone, but I believe that calming genres like classical or ambient music can have a profound effect on reducing stress and anxiety.
A: That's interesting. Personally, I find that upbeat music helps me stay motivated during challenging times.
B: Oh, absolutely! Upbeat tunes can indeed boost your mood and energy. It's fascinating how different genres resonate with people in various ways.
A: True. Do you think music can also influence our perception of the world around us?
B: Definitely. The lyrics, melodies, and overall vibe of a song can shape how we see things. Music has this magical ability to transport us to different emotional landscapes.
B: Tentu saja! Musik seperti terapi bagi jiwa. Ia memiliki kemampuan unik untuk membangkitkan emosi dan memberikan pelarian ketika hidup terasa sangat berat.
A: Saya sangat setuju. Apakah menurutmu beberapa genre memiliki dampak yang lebih signifikan?
B: Nah, itu bervariasi untuk setiap orang, tetapi saya percaya bahwa genre yang menenangkan seperti musik klasik atau ambient dapat berdampak besar dalam mengurangi stres dan kecemasan.
A: Itu menarik. Secara pribadi, saya merasa bahwa musik yang ceria membantu saya tetap termotivasi saat menghadapi tantangan.
B: Oh, pasti! Lagu-lagu yang ceria benar-benar dapat meningkatkan suasana hati dan energi. Menarik melihat bagaimana berbagai genre bisa menciptakan resonansi yang berbeda pada orang-orang.
A: Benar. Apakah menurutmu musik juga bisa memengaruhi persepsi kita terhadap dunia sekitar?
B: Pasti. Lirik, melodi, dan keseluruhan vibe sebuah lagu dapat membentuk cara kita melihat sesuatu. Musik memiliki kemampuan magis untuk membawa kita ke berbagai lanskap emosional.
DIalog 5: "Film sebagai Alat Pembelajaran Sosial"
B: Definitely. Films are a powerful medium that reflects and influences culture. They often tackle social issues, sparking conversations and broadening perspectives.
A: True, but some argue that films can perpetuate stereotypes. What's your take on that?
B: It's a valid concern. While films have the potential to reinforce stereotypes, they can also challenge them by portraying diverse and authentic characters.
A: Do you believe filmmakers have a responsibility to address social issues in their work?
B: Absolutely. Filmmakers are storytellers, and stories have the power to shape opinions. Addressing social issues in films can create awareness and inspire positive change.
A: I agree. It's incredible how a well-crafted film can leave a lasting impact on society.
B: Indeed. It shows the transformative potential of art and storytelling. People connect emotionally with narratives, making them powerful tools for social change.
A: Have you ever been moved or inspired by a particular film that addressed a pressing social concern?
B: Oh, many times! Films like that not only entertain but also leave me with a sense of responsibility to contribute to positive change in society.
B: Pasti. Film adalah medium yang kuat yang mencerminkan dan memengaruhi budaya. Mereka sering membahas isu-isu sosial, memicu percakapan, dan memperluas pandangan.
A: Benar, tetapi ada yang berpendapat bahwa film bisa memperpetuasi stereotip. Apa pendapatmu tentang hal itu?
B: Ini adalah keprihatinan yang valid. Meskipun film memiliki potensi untuk memperkuat stereotip, mereka juga dapat menantangnya dengan menggambarkan karakter yang beragam dan otentik.
A: Apakah menurutmu para pembuat film memiliki tanggung jawab untuk mengatasi isu-isu sosial dalam karya mereka?
B: Tentu saja. Para pembuat film adalah pembuat cerita, dan cerita memiliki kekuatan untuk membentuk opini. Mengatasi isu-isu sosial dalam film dapat menciptakan kesadaran dan menginspirasi perubahan positif.
A: Saya setuju. Luar biasa bagaimana film yang dibuat dengan baik dapat meninggalkan dampak yang berkelanjutan pada masyarakat.
B: Memang. Ini menunjukkan potensi transformatif seni dan penceritaan. Orang terhubung emosional dengan narasi, menjadikannya alat yang kuat untuk perubahan sosial.
A: Pernahkah kamu tergerak atau terinspirasi oleh film tertentu yang menangani isu sosial mendesak?
B: Oh, banyak kali! Film seperti itu tidak hanya menghibur tetapi juga meninggalkan saya dengan rasa tanggung jawab untuk berkontribusi pada perubahan positif dalam masyarakat.
Dialog 6: Diskusi tentang Teknologi AI di Masa Depan
A: Hi, Sarah. What do you think about the rapid development of artificial intelligence?
B: Well, I think it's fascinating. AI can make our lives much easier, especially in automating repetitive tasks. What about you?
A: I agree, but don’t you think it might also pose a threat to some jobs?
B: That’s true, but I believe AI will also create new job opportunities. For instance, we’ll need more experts to manage and develop AI systems.
A: Hmm, that’s an interesting perspective. In my opinion, we should focus on how to use AI ethically.
B: Absolutely! Do you think schools should teach AI and programming to students?
A: Yes, definitely. It’s crucial for students to understand technology since it’s shaping the future.
B: I couldn't agree more. If they start learning now, they’ll be better prepared to adapt to technological changes.
A: True. By the way, have you heard about AI being used in art creation?
B: Oh yes, and I think it’s amazing! But I wonder, does it reduce the value of human creativity?
A: That’s a good point. Maybe it depends on how we balance both.
Terjemahan
A: Hai, Sarah. Apa pendapatmu tentang perkembangan kecerdasan buatan yang begitu pesat?
B: Menurutku, ini sangat menarik. AI dapat membuat hidup kita lebih mudah, terutama dalam mengotomatisasi tugas-tugas berulang. Bagaimana denganmu?
A: Aku setuju, tapi bukankah ini juga bisa mengancam beberapa pekerjaan?
B: Itu benar, tapi menurutku AI juga akan menciptakan peluang kerja baru. Misalnya, kita akan membutuhkan lebih banyak ahli untuk mengelola dan mengembangkan sistem AI.
A: Hmm, itu perspektif yang menarik. Menurutku, kita harus fokus pada cara menggunakan AI secara etis.
B: Betul sekali! Menurutmu, apakah sekolah harus mengajarkan AI dan pemrograman kepada siswa?
A: Ya, tentu saja. Sangat penting bagi siswa untuk memahami teknologi karena ini membentuk masa depan.
B: Aku sangat setuju. Jika mereka mulai belajar sekarang, mereka akan lebih siap menghadapi perubahan teknologi.
A: Benar. Ngomong-ngomong, apakah kamu sudah dengar tentang AI yang digunakan untuk membuat karya seni?
B: Oh iya, dan menurutku itu luar biasa! Tapi aku penasaran, apakah ini mengurangi nilai kreativitas manusia?
A: Itu poin yang bagus. Mungkin itu tergantung pada bagaimana kita menyeimbangkan keduanya.
Dialog 2: Diskusi tentang Pentingnya Memiliki Hobi
A: Hey, Mark. I’ve been thinking, how important do you think hobbies are in our lives?
B: That’s a good question. I believe hobbies are essential for relieving stress and keeping us balanced. What do you think?
A: I totally agree. For me, hobbies are like an escape from everyday problems. Do you have a favorite hobby?
B: Yes, I enjoy painting. It’s a way to express myself and relax. How about you?
A: I love gardening. It’s so rewarding to see plants grow and thrive.
B: That’s wonderful! Do you think everyone should have at least one hobby?
A: Absolutely. In my opinion, hobbies make life more enjoyable and give us a sense of purpose.
B: True. But don’t you think some people might not have time for hobbies?
A: Maybe, but I think it’s about setting priorities. Even a few minutes a day can make a difference.
B: I couldn’t agree more. Hobbies remind us to enjoy life and not just focus on work.
Terjemahan
A: Hei, Mark. Aku sedang berpikir, menurutmu seberapa penting hobi dalam hidup kita?
B: Itu pertanyaan yang bagus. Menurutku, hobi sangat penting untuk meredakan stres dan menjaga keseimbangan hidup. Apa pendapatmu?
A: Aku sepenuhnya setuju. Bagiku, hobi seperti pelarian dari masalah sehari-hari. Apa hobi favoritmu?
B: Ya, aku suka melukis. Itu cara untuk mengekspresikan diri dan bersantai. Bagaimana denganmu?
A: Aku suka berkebun. Rasanya sangat memuaskan melihat tanaman tumbuh dan berkembang.
B: Itu luar biasa! Menurutmu, apakah semua orang harus punya setidaknya satu hobi?
A: Tentu saja. Menurutku, hobi membuat hidup lebih menyenangkan dan memberi kita tujuan.
B: Benar. Tapi menurutmu, apakah ada orang yang mungkin tidak punya waktu untuk hobi?
A: Mungkin, tapi menurutku ini soal menentukan prioritas. Bahkan beberapa menit sehari pun bisa memberikan perbedaan.
B: Aku sangat setuju. Hobi mengingatkan kita untuk menikmati hidup dan tidak hanya fokus pada pekerjaan.
Pelajari contoh dialog lainnya di: dialog formal informal asking and giving opinion
Penutup
Dialog panjang asking and giving opinion membuka peluang besar untuk memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan berbicara, dan membangun koneksi yang lebih baik dengan orang lain. Kemampuan ini tidak hanya penting dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun profesional.
Melalui artikel ini, siswa diajak untuk mengaplikasikan konsep dan contoh dialog yang telah dipelajari ke dalam percakapan nyata. Latihan secara konsisten akan membantu mereka semakin percaya diri dalam menyampaikan dan menerima pendapat.
Jadikan dialog-dialog ini sebagai panduan untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang efektif. Dengan kerja keras dan dedikasi, kemampuan dalam berdiskusi menggunakan bahasa Inggris akan semakin terasah dan memberikan manfaat besar di masa depan.